Contact online

Wednesday, November 25, 2015

Harapan kosong

Malam ini adalah tepat untuk benar-benar mengikhlaskan kepergianmu 
Bukan dari genggaman tanganku tetapi sungguh dari dasar hatiku
Tidak kurang dari satu tahun lamanya aku masih berharap engkau untuk kembali
Bersama lewati hari
dan berakhirlah harapan itu dimalam ini

Satu hari, satu tahun yang lalu setelah engkau memutuskan untuk pergi; aku memintamu kembali
Satu bulan, setelah keputusanmu pergi; aku memintamu kembali 
Dua bulan, setelah engkau pergi; aku memintamu kembali
Tiga, empat, lima bulan, setelah engkau tidak lagi di sini; aku tetap memintamu kembali

Meski engkau terus menolak, aku tak pernah jera untuk memintamu kembali
Karena aku yakin engkau yang terbaik bagiku dan aku pun begitu untukmu

Hingga tiba malam ini, setelah aku tahu ada orang lain dihatimu
Aku perlahan mundur dari jalan pengaharapanku; jalan yang aku kira berujung dengan dirimu
Aku tak ragu mengubur harapan kosong itu ke dalam tanah sedalam lukaku; kan kuberi nisan atas namamu

Engkau wahai adindaku. Engkau tidak salah
Engkau benar dengan keputusanmu
Aku sendirilah yang menyulam harapan kosong itu
Aku rajut hararapan dari benang-benang ilusiku sendiri

Aku akan hentikan doaku sampai di-sini
Hilang sudah satu doa besarku  kepada Allah, untuk membawamu kembali kesisi-ku

Aku yakini ini adalah jawaban Allah atas doaku selama satu tahun ini
Engkau bukan jodoh-ku
Semoga engkau selalu bahagia dan begitu pula untukku

Terima kasih, Nurina
dan aku mohon maaf atas semua kesalahanku

0 comments:

Search This Blog